Pesan Dan Nasehat KH. Nurul Huda Djazuli Kepada Santri dan Alumni Pesantren

Pesan Dan Nasehat KH. Nurul Huda Djazuli Kepada Santri dan Alumni Pesantren

Artikel terkait : Pesan Dan Nasehat KH. Nurul Huda Djazuli Kepada Santri dan Alumni Pesantren

Sebagian dari Tausiyah KH. Nurul Huda Djazuli Dalam acara HBH dan Rutinan al-Hikam Ahad Legi 30 Juli 2017


1. Para Santri dan Para alumni Tetaplah selalu waspada dan kompak, karena Banyak pihak yang tidak suka terhadap pondok pesantren.

2. Diantara upaya untuk penggembosan santri dan pesantren adalah dengan adanya program Full day school yang bertujuan agar para santri semakin jauh dan menjauh dari para kyai.

3. Embrio Full day school sudah ada sejak era bapak Fajar Malik. Sekarang ini sudah benar-benar mau di gol kan. 
"Kyai Nurul Huda Sempat kepleset _malik fajir_ poro hadirin mesem"

4. Gubernur Jawa timur melalui "forum ulama jatim" tidak menerima adanya full day school. Alhamdulillah

5. Apabila full day school jadi diberlakukakan maka akibatnya para santri tidak akan mudah silaturrahim dengan para kyainya seperti halnya acara hbh sekarang ini.

6. Ormas Muhammadiyah yang paling gettol meloloskan full day school.

7. Para Santri harus sabar dalam berjuang mempertahankan kesantriannya.

8. Para Santri Harus selalu berdo'a. Do'a adalah Sihamull lail. (panah malam yang tidak diketahui orang lain keampuhannya)

9. Para Santri Jangan sampai over akting hingga menyebabkan kerugian, seperti kejadian-kejadian akhir akhir ini di negara kita.

10. Kecurigaan orang-orang diluar Islam pada ummat islam sangat luar biasa, seperti curiga akan menjadikan jakarta sebagai ibukota bersyari'at. Padahal selama NU exis, hal itu tidak akan pernah terwujud.

11. Pesantren dan santri harus rukun, kompak dari manapun asalnya serta apapun almamater.

12. Pondok Pesantren adalah milik ummat, jikalau ada tokoh kyai yang mengaku pondok adalah miliknya, berarti kyai tersebut kemajon.

13. Para gus yang punya pondok jangan suka/Demen dipanggil gus, tapi gak mau ngaji, jama'ah dan lain sebagainya. Maka jika memang demikian, pengakuan gus tersebut tidaklah berarti apa-apa.

14. Santri Harus belajar nyambut gawe, ( tis'ata a'syar rizki/ 90 % rizki berada di dalam pasar/dagang)

15. Santri harus berbisnis dan tidak boleh malu. Yang penting niatnya benar (mencari bekal untuk sangu anaknya mondok, niat agar tidak minta-minta (ngemis), karena meminta-minta berarti membuka 70 pintu kemiskinan).

16. Kulo niki seneng nyambut damel. Tapi tetep ngaos.

17. Bekerja itu tidak menyebabkan hina,


لأن ألقاك في السوق أحب إلي من ان ألقاك في زاوية المسجد

18. Nyambut gawe sing apik, diniati ittiba' marang tindak lampah Rasulullah.

19. Putra-putra sampean harus dipondokkan, dimanapun pondoknya, dan setiap pulang agar di tes kemampuan baca kitabnya dll.

20. Kalau malam istiqomahlah berdoa untuk keluarga dan anak-anak, mintalah agar dijadikan orang yang ahlul ilmi, ahlul khoir ( kaya harta) agar dianugrahi anak-anak yang bagus-bagus dan soleh solehah.


رب هب لي من الصالحين ....
ربنا هب لنا من ازواجنا الخ ......

21. Selalu kirim fatihah setelah sholat pada anak dan juga doakan setiap malam agar menjadi anak yang sukses. Karena Allah tidak akan menyia-nyiakan doa.

22. Kehilangan apapun masih bisa dicari, tapi Jangan sampai kehilangan Allah, selalu bermunajat pada Allah.

23. Kyai waktu haji sowan habib Ali alhabsyi kwitang, dengan diantar kyai Mundzir. Berkat kerja keras dan keinginan yang kuat serta do'a, kendatipun banyak kendala namun tetap terlaksana.

24. Kalo anak nakal, maka doakan tiap malam, mintalah  pada Allah agar dijadikan anak yang sholeh.

25. Disetiap usaha harus di Ikhtiyari dengan do'a

26. Alaika bit tadbir ( harus bisa mengatur keuangan). Hasil dari kerja harus ada yang ditabung.

27. Ojo curigaan nang bojo wadon. Kudu yaqin opo sing diwehno marang bojo bakale oleh balesan sing luwih gede.

28. Santri ojo akeh-akeh anak'e.


ﺧ‍‍ﻴ‍‍ﺮ ‍ﺍ‍ﻟ‍‍ﻨ‍‍ﺎ‍ﺱ‍ ‍ﺑ‍‍ﻌ‍‍ﺪ ‍ﺍ‍ﻟ‍‍ﻤ‍‍ﺎ‍ﺋ‍‍ﺘ‍‍ﻴ‍‍ﻦ‍ ‍ﺍ‍ﻟ‍‍ﺨ‍‍ﻔ‍‍ﻴ‍‍ﻒ‍ ‍ﺍ‍ﻟ‍‍ﺤ‍‍ﺎ‍ﺫ ‍ﺍ‍ﻟ‍‍ﺬ‍ﻱ‍ ‍ﻟ‍‍ﺎ ‍ﺃ‍ﻫ‍‍ﻞ‍ ‍ﻟ‍‍ﻪ‍ ‍ﻭ‍ﻟ‍‍ﺎ ‍ﻭ‍ﻟ‍‍ﺪ

29. Kyai Ahmad Dahlan, Rojulun solihun 'allamahh.

30. Aku teko ngene iki mergo remen (seneng) marang santri, mulo dungakno kabeh poro masyayikh.

31. Kompak/rukun (guyub) iku penting.

32. Kyai Din yuswone wes 90. aku wes 80 punjul. Tapi isih gelem nekani acara ngene iki, meskipun sayah, yai Din gerah.  mulane dungakno kuat.



فرب مبلغ اوعى من السامع

jika masih ada kekeliruan, jika ada yang salah mohon koreksinya.
Sekian dulu yang bisa saya sampaikan mengenai Pesan Dan Nasehat KH. Nurul Huda Djazuli Kepada Santri dan Alumni Pesantren
Wa Allah A'lam.


Artikel Top Kajian Lainnya :

Copyright © Top Kajian